TENTANG NILAI DALAM PERILAKU ORGANISASI


 

Nilai mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar bahwa “Bentuk khusus perilaku atau bentuk akhir keberadaan secara pribadi atau sosial lebih dipilih dibandingkan dengan bentuk perilaku atau bentuk akhir keberadaan perlawanan atau kebaikan.” Nilai mengandung unsur pertimbangan yang mengemban gagasan-gagasan seorang individu mengenai apa yang benar, baik, dan diinginkan. Nilai mempunyai baik atribut isi maupun intensitas. Atribut isi mengatakan bahwa bentuk perilaku atau bentuk-akhir keberadaannya adalah penting. Atribut intensitas menjelaskan seberapa penting hal itu. Ketika kita memperingatkan nilai-nilai individu berdasarkan intensitasnya, kita peroleh sistem nilai orang tersebut. Secara umum dapat dikatakan nilai itu relatif stabil dan kokoh.

Pentingnya Nilai

Nilai penting untuk mempelajari perilaku organisasi karena nilai menjadi dasar untuk memahami sikap dan motivasi serta karena nilai mempengaruhi persepsi kita. Individu-individu memasuki organisasi dengan gagasan yang dikonsepkan sebelumnya mengenai apa yang seharusnya dan tidak seharusnya. Sistem nilai adalah hirarki yang didasarkan pada pemeringkatan nilai-nilai pribadi berdasarkan intensitas nilai tersebut.

Tipe Nilai

Nilai dapat dikelompokkan. 2 pendekatan dalam menyusun tipologi nilai :

  1. Survei Nilai Rokeach (RVS). Menciptakan satu perangkat, yang disebut nilai terminal, merujuk pada bentuk akhir keberadaan yang sangat diinginkan. Ini adalah sasaran yang ingin dicapai seseorang dalam hidpnya. Perangkat lainnya yaitu nilai instrumental, merujuk pada bentuk perilaku, atau upaya-upaya untuk mencapai nilai-nilai terminal yang lebih disukai oleh orang tertentu.
  2. Kelompok Kerja Kontemporer. Mengemukakan bahwa karyawan dapat dibagi menurut era ketika mereka memasuki angkatan kerja. Karena sebagian besar orang mulai bekerja pada usia antara 18-23 tahun, era-era tersebut juga berkorelasi erat dengan usia kronologis karyawan. Cotohnya di USA terdapat generasi veteran, baby boomer, generasi X, dan nexter.

Nilai, Kesetiaan dan Peilaku Etis

Ternyata, para manajer secara konsisten melaporkan bahwa tindakan bos mereka merupakan faktor paling penting yang mempengaruhi perilaku etis dan tidak etis dalam organisasi. Dengan fakta ini, nilai-nilai mereka yang berada dalam manajemen menengah ke atas akan secara signifikan berpengaruh pada keseluruhan ilkim etika di dalam organisasi tertentu.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *