Aktivitas Manajerial yang Sukses versus Aktivitas Managerial yang Efektif


 

Fred Luthans dan rekan-rekan kerjanya melihat isu tentang apa yang dilakukan oleh para manajer dari perspektif yang berbeda. Mereka mengajukan pertanyaan: Apakah manajer yang mengalami peningkatan karier paling cepat dalam suatu organisasi melakukan aktivitas dan dengan penekanan yang sama seperti para manajer yang melakukan pekerjaan terbaik? Anda akan cenderung berpikir bahwa manajer yang paling efektif dalam pekerjaan mereka juga akan menjadi manajer yang paling cepat mendapatkan promosi. Tetapi, tampaknya bukanlah hal itu yang terjadi.

 

Luthans dan rekannya meneliti 450 manajer, mereka menemukan ada 4 kegiatan manajerial:

  • Manajemen Tradisional: pengambilan keputusan, perencanaan & pengendalian.
  • Komunikasi: bertukar informasi rutin dan memproses dokumen
  • Manajemen SDM: memotivasi, mendisiplinkan, mengelola konflik, mengalokasikan staf dan melatih.
  • Pembangunan Jaringan: bersosialisasi, berpolitik dan berinteraksi dengan orang-orang luar.

 

 

 

 

Rata-rata” manajer dalam studi tersebut menghabiskan 32 persen waktunya untuk aktivitas manajemen tradisional, 29 persen berkomunikasi, 20 persen dalam aktivitas manajemen sumber daya manusia, dan 19 persen membangun jaringan. Namun, jumlah waktu dan usaha yang dihabiskan oleh setiap manajer dalam keempat aktivitas tersebut sangat bervariasi. Seperti yang diperlihatkan dalam Tampilan 1-2, manajer yang sukses (didefinisikan menurut kecepatan promosi dalam organisasi mereka) mempunyai penekanan yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan manajer yang efektif (didefinisikan menurut kuantitas dan kualitas kinerja mereka serta kepuasan dan komitmen karyawan mereka). Di antara para manajer yang sukses, pembangunan jaringan merupakan kontribusi relatif terbesar untuk keberhasilan, dan aktivitas manajemen sumber daya manusia merupakan kontribusi relatif paling sedikit. Di antara para manajer yang efektif, komunikasi secara relatif merupakan kontribusi terbesar dan pembangunan jaringan merupakan yang paling sedikit. Sebagai contoh, sebuah penelitian mengungkap bahwa manajer Australia yang membangun jaringan secara aktif menerima lebih banyak promosi dan memperoleh penghargaan-penghargaan lain terkait keberhasilan karier.

 

Rata-rata, para manajer menghabiskan sekitar 20 sampai 30 persen dari waktu mereka untuk setiap dari keempat aktivitas tersebut: manajemen tradisional, komunikasi, manajemen sumber daya manusia, dan pembangunan jaringan. Namun, manajer yang sukses tidak memberikan penekanan yang sama pada setiap dari aktivitas tersebut seperti halnya manajer yang efektif. Pada kenyataannya, penekanan mereka hampir sebaliknya. Penemuan ini menolak asumsi historis bahwa “promosi didasarkan pada kinerja”, serta mengilustrasikan pentingnya pembangunan jaringan dan keahlian politis untuk memperoleh kemajuan dalam organisasi.

 

 

Benang merah yang mengaitkan fungsi, peran, keahlian, aktivitas, dan pendekatan pada manajemen adalah: Setiap manajer mengenali begitu pentingnya mengelola manusia. Tidak peduli apakah hal tersebut disebut sebagai “‘fungsi kepemimpinan”, “peran antarpersonal”, ”keahlian personal”, atau “aktivitas manajemen sumber daya manusia, komunikasi, dan pembangunan jaringan’”.

 

Adalah jeias bahwa manajer perlu mengembangkan keahlian-keahlian personal mereka apabila ingin menjadi efektif dan berhasil.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *