KEPRIBADIAN (1)


Beberapa orang bersifat pendiam dan pasif, sementara yang lainnya ceria dan agresif. Ketika kita menggambarkan orang dari segi karakteristiknya, bisa pendiam, pasif, ceria, agresif, ambisius, setia, atau suka bergaul, kita sedang mengkategorikan mereka dari segi sifat-sifat kepribadian. Karenanya kepribadian (personality) individu seseorang merupakan kombinasi sifat-sifat psikologis yang kita gunakan untuk mengklasifikasikan orang tersebut.

Para ahli psikologi telah mempelajari sifat-sifat kepribadian secara mendalam, dan mengidentifikasi enam belas sifat kepribadian utama. Perhatikan bahwa setiap sifat merupakan bipolar; artinya masing-masing memiliki dua titik ekstrem (misalnya, penyendiri lawannya peramah). Keenam belas sifat ini yang ditemui secara umum tersebut adalah sumber perilaku yang tetap dan konstan, yang memungkinkan peramalan perilaku individu dalam situasi-situasi spesifik dengan mengukur karakteristik yang berkaitan dengan situasi mereka. Sayangnya, relevansi sifat-sifat ini dalam memahami perilaku organisasi masih kabur.

Kepribadian adalah keseluruhan total cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan yang lain. Apakah kepribadian itu berasal dari keturunan atau lingkungan, sampai saat ini belum ada jawaban yang sederhana. Selain itu, dewasa ini kita mengenal faktor penentu lain yaitu situasi. Berkiut ini sedikit penjelasan mengenai ketiga faktor penentu diatas :

  1. Keturunan

Karakteristik seperti ukuran fisik, wajah yang menarik, jenis kelamin, temperamen, komposisi dan refleksi otot, level energi, dan ritme biologis umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau substansial, dipengaruhi oleh orang tua. Ada 3 arus riset yang berbeda mengenai kredibilitas pendekatan keturunan ini, yaitu (1) melihat pada tiang penyanggah genetik dari perilaku dan temperamen manusia di kalangan anak-anak kecil, (2) mengemukakan studi mengenai anak kembar yang dipisahkan sejak lahir, dan (3) memeriksa konsistensi dalam kepuasan jabatan sepanjang waktu dan sepanjang situasi.

Studi terbaru terhadap anak kecil menunjukkan bukti bahwa ciri-ciri seperti rasa malu, takut, dan sedih mungkin sekali diwariskan secara genetis. Pada anak kembar juga ditemui beberapa persamaan. Sedangkan kepuasan individu ternyata stabil sepanjang waktu. Namun tetap saja, kepribadian bukan hanya dietntukan oleh keturunan.

  1. Lingkungan

Faktor lingkungan memberi pengaruh yang kuat bagi kepribadian, seperti budaya dimana kita dibesarkan, kondisi awal kita, norma ditengah keluarga, teman, kelompok sosial, dls. Contohnya saja budaya, yang membangun norma-norma, sikap, dan nilai yang diteruskan dari satu generasi ke generasi lainnya dan akan sulit sekali diubah. Baik lingkungan maupun keturunan sama berpengaruhnya bagi kepribadian. Keturunan menciptakan parameter/batas luar, tetapi potensi sebenarnya seorang individu akan ditentukan oleh seberapa baiknya dia menyesuaikan diri dengan lingkungan.

  1. Situasi

Situasi mempengaruhi efek dari keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian. Kepribadian, walaupun umumnya stabil dan konsisten, bisa berubah dalam situasi yang berbeda-beda. Contohnya saat berada dikantor, kepribadian yang tidak baik akan ditahan.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *